
Media Wingku, 13/10/2025
Geopark nasional Tambora memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional (Internasional Day For Disaster Reduction), berkolaborasi dengan sejumlah Pokdarwis di Kecamatan Pekat dan sekitarnya, Pemerintah Desa Pekat. Serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Dompu.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Dompu, Bambang Firdaus,SE , anggota DPRD Kabupaten Dompu dari fraksi Gerindra, Kepala BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Kelautan , Bappeda dan Litbang Dompu, Camat pekat berserta jajarannya, unsur TNI/Polri, Pokdarwis, dan masyarakat umum.
Tema kegiatan ini “Bangun Ketangguhan Pesisir, Kurangi Risiko Bencana”, dilaksanakan di Wisata Hutan Mangrove Nanga Nae Desa Pekat Kecematan Pekat Kabupaten Dompu, rangkaian acara ini dilakukan penanaman bibit mangrove di sepanjang garis pantai Desa Pekat yang rawan abrasi, dialog Bapak Bupati Dompu dengan sejumlah Pokdarwis yang hadir, dan merumuskan paket wisata.
Menurut GM Geopark Tambora, Makdis Sari, M.Si, kegiatan IDDR (Internasional Day For Disaster Reduction) bukan kali pertama, melainkan dilakukan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
“IDDR ini dilaksanakan secara sustainability. Khusus Geopark Tambora telah melaksanakan sejak tahun 2019 dan terus berlanjut kedepannya. Kami sangat peduli dan prihatin kondisi lingkungan kita sekarang,” jelasnya.
Kemudian GM Geopark Tambora menyatakan komitmennya untuk terus berkordinasi dengan Pemerintah, mulai dari Pemerintah Desa hingga Pemerintah Pusat, demi memajukan dan mengembangan potensi daerah. Kemudian berkolaborasi dengan komunitas dalam mengembangkan potensi wisata.
“Potensi wisata kita banyak. Mengelolah potensi ini kita harus merumuskan secara bersama konsepnya. Promosi bareng-bareng,” paparnya.
Selanjutnya, Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE menyampaikan apresiasi kepada Geopark Tambora atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan yang menggabungkan aspek edukasi, konservasi, dan mitigasi bencana.
“Atas nama pemerintah kabupaten Dompu, saya apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, secara pribadi juga saya suka menanam, Kegiatan ini sebuah langkah konkret dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketangguhan daerah terhadap bencana,” tegasnya.
Seterusnya, Bupati Dompu memaparkan bahwa penanaman Mangrove di kawasan pesisir sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan ancaman abrasi.
“Selain penanaman pohon mangrove aktivitas penanaman pohon lainnya juga harus Kita galakkan karena ini penting dilihat dari segala aspek kehidupan,” ujarnya.
Ia sangat mendukung bahwa Nanga Nae menjadi destinasi wisata alam bahari, selain pohon mangrove, ada mata air yang harus kita jaga bersama, untuk menata serta menjaga tempat ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak.
“Satu pohon yang kita tanam banyak mahluk yang bernaung dan terselamatkan, semakin banyak yang kit ataman maka banyak menyelamatkan rantai ekosistem, baik ekosistem keragaman hayati maupun biota lainnya. Saya suka merawat pohon, kepala dinas pun saya larang menebang pohon”, paparnya.

source: prokopim Dompu Ntb